Fenomena Extreme Speech pada Ruang Virtual: Memahami Perilaku Ujaran Kasar di Media Sosial
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku ujaran kasar para remaja di sosial media. Hal ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa para pengguna Internet (netizen) di Indonesia dianggap sebagai pengguna Internet dengan tingkat keberadaban atau tingkat kesopanan yang sangat rendah. Penelitian ini ingin menggali lebih dalam bagaimana dan mengapa ujaran kasar di dunia maya ini terjadi, terutama di kalangan remaja. Dengan menggunakan konsep Extreme Speech dari Udupa dan Pohjonen, dan konsep Efek Disinhibisi Online dari Suler, penelitian ini menganalisis data hasil wawancara fenomenologis sekelompok remaja yang memiliki pengalaman melakukan ujaran kasar di media sosial. Hasil wawancara ini kemudian dianalisis untuk memberikan penjelasan bagaimana dan mengapa remaja melakukan ujaran kasar di media sosial. Penelitian ini mengajukan empat argumen yang didasarkan pada temuan penelitian; pertama, para remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan ujaran kasar pada forum tertutup jika terkait orang yang dekat dan menggunakan forum terbuka jika terkait orang asing (artis); kedua, topik penampilan dan karakteristik fisik sering menjadi topik dalam ujaran kasar remaja; ketiga, para remaja melakukan ujaran kasar sebagai katarsis; dan keempat, remaja menghindari konsekuensi negatif dari tindakan ujaran kebencian mereka dengan mengurangi komentar kasar, mengalihkan ujaran kasar ke forum tertutup, dan menggunakan akun anonim.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33633/ja.v6i1.8278
Article Metrics
Abstract view : 187 timesPDF - 185 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by:
Audience Journal is published by Dian Nuswantoro University, Semarang. This Journal is licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International License.