Hubungan Keaktifan Lansia dan Kader dengan Status Gizi dalam Kegiatan Posyandu untuk Menunjang Sistem Informasi Pemantauan Kesehatan
Abstract
ne"> Penelitian berjudul “Hubungan keaktifan lansia dan kader dengan status gizi dalam kegiatan posyandu untuk menunjang
sistem informasi pemantauan kesehataâ€, mengambil objek di Posyandu Desa Banaran Kecamatan Grogol Kabupaten
Sukoharjo. Posyandu Desa Banaran berdiri tahun 1990 dengan pelayanan untuk manula dan penyuluhan-penyuluhan
kesehatan. Pengelolaan kegiatan posyandu belum tertata dengan baik, khususnya dalam memantau status gizi lansia. Metode
penelitian yang digunakan adalah kusioner, wawancara, observasi, studi pustaka dan pengolahan analisis deskriptif. Untuk
responden yang dibutuhkan adalah data lansia(75 responden) dan kader posyand( 10 responden). Untuk membantu
pendataan status gizi dan kesehatan lansia diperlukan rancangan sistem informasi pemantauan kesehatan. Hasil Analisa
deskriptif lansia bahwa Aktif mengikuti posyandu berperan dalam peningkatan pengetahuan tentang asupan gizi yakni
sebesar 86%. Mengikuti Posyandu bermanfaat bagi lansia sebesar 84%. Dukungan keluarga bagi lansia berperan dalam
pemberian asupan gizi yakni sebesar 78%. Keadaan ekonomi lansia berperan mempengaruhi asupan gizi yakni sebesar 76%
.Kondisi kesehatan lansia berperan dalam mempengaruhi asupan gizi yakni sebesar 74%.Untuk kader peran pemberian
informasi secara kekeluargaan sebesar 90%. Hasil rancangan sistem informasi yaitu laporan lansia, laporan kader, laporan
kegiatan, laporan status gizi dan laporan pemantauan kesehatan.
Kata kunci: keaktifan lansia dan kader, posyandu, sistem informasi
sistem informasi pemantauan kesehataâ€, mengambil objek di Posyandu Desa Banaran Kecamatan Grogol Kabupaten
Sukoharjo. Posyandu Desa Banaran berdiri tahun 1990 dengan pelayanan untuk manula dan penyuluhan-penyuluhan
kesehatan. Pengelolaan kegiatan posyandu belum tertata dengan baik, khususnya dalam memantau status gizi lansia. Metode
penelitian yang digunakan adalah kusioner, wawancara, observasi, studi pustaka dan pengolahan analisis deskriptif. Untuk
responden yang dibutuhkan adalah data lansia(75 responden) dan kader posyand( 10 responden). Untuk membantu
pendataan status gizi dan kesehatan lansia diperlukan rancangan sistem informasi pemantauan kesehatan. Hasil Analisa
deskriptif lansia bahwa Aktif mengikuti posyandu berperan dalam peningkatan pengetahuan tentang asupan gizi yakni
sebesar 86%. Mengikuti Posyandu bermanfaat bagi lansia sebesar 84%. Dukungan keluarga bagi lansia berperan dalam
pemberian asupan gizi yakni sebesar 78%. Keadaan ekonomi lansia berperan mempengaruhi asupan gizi yakni sebesar 76%
.Kondisi kesehatan lansia berperan dalam mempengaruhi asupan gizi yakni sebesar 74%.Untuk kader peran pemberian
informasi secara kekeluargaan sebesar 90%. Hasil rancangan sistem informasi yaitu laporan lansia, laporan kader, laporan
kegiatan, laporan status gizi dan laporan pemantauan kesehatan.
Kata kunci: keaktifan lansia dan kader, posyandu, sistem informasi
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 434 timesPDF - 496 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.